Kamis, 02 April 2020

KORELASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PENGALAMAN BELAJAR PAI & BUDI PEKERTI KURIKULUM 2013 DENGAN RELIGIUSITAS DAN PRESTASI SISWA KELAS VIII DI SMP N 5 SEMARANG

KORELASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PENGALAMAN   BELAJAR   PAI & BUDI PEKERTI KURIKULUM 2013   DENGAN RELIGIUSITAS DAN  PRESTASI   SISWA KELAS VIII DI SMP N 5 SEMARANG
TESIS
Diajukan  untuk Memenuhi Sebagian Syarat
guna Memperoleh Gelar Magister Studi Islam
dalam Ilmu Agama Islam







oleh:
Kristanto
1400018025
Pendidikan Islam

PROGRAM MAGISTER STUDI ISLAM
PASCASARJANA
UIN WALISONGO SEMARANG

2017

ABSTRACK
 
Judul
:
Correlation of the Scientific Approach to the Learning Experience of  Islam & Character Education  of 2013 Curriculum with the Religiosity and Achievement of Grade VIII Students in SMP N 5 Semarang
Penulis
:
Kristanto
NIM
:
1400018025

Quality education on cognitive, affective, psychomotor achievement is the goal of national education. Education in Indonesia has on the achievement is not maximal and religiosity is weak. KEMENDIKBUD in 2013 has developed the 2006 curriculum into the 2013 curriculum by using a scientific approach in learning activities PAI & Budi Pekerti. This approach is expected to develop student religiosity and achievement. The author conducted a study related to the above policy to seek correlation between scientific events on the learning experience of Islam and Character Education with the religiosity of students of class VIII in SMP N 5 Semarang.
This research is a field research with qualitative approach. The objective of this research is to find out associative relationship between some variables :( 1) Scientific approach and students’ religiosity; (2) Scientific approach and students’ religiosity achievement; and (3) Scientific approach, religiosity, and students’ achievement in SMP N 5 Semarang. The object of this research is VIII grade students in SMP N 5 Semarang.
            The sampling techniques used were probability and random sampling techniques. The total population of VIII grade students was 288, yet the muslim students were 238, therefore the researcher took 5% significant rate and the chosen sample became 150 students. The questionnaire was used to gain scientific approach and religiosity variables datum, whereas Islam and Character Education teacher’s documentation was used to gain students’ achievement variable. The questionnaire had been arranged and tested on its validity and reliability as the test requirements.
            The hypothesis or data analysis used simple correlation technique and simple linear regression through normality, linearity, and homogeneity tests. The result of the hypothesis showed that ;(1) there is a positive relationship between scientific approach on the learning experience of Islam and Character Education and VIII grade students’ religiosity with Sig r count = 0,867 > 0,159( rtable n=150 sign5%); (2) there is a positive relationship between scientific approach on the learning experience of Islam and Character Education and VIII grade students’ achievement with sig r count  knowledge value = 0,669,  rcount  spiritual attitude value =  0,794, rcount social attitude value = 0,716, and rcount skill value = 0,717,> 0, 159; (3) there is a positive relationship between scientific approach on the learning experience of Islam and Character Education, students’ religiosity and achievement with the current significance.
Based on the research, it can be seen that the scientific approach on learning activities of PAI & Budi Pekerti contributes to cognitive, affective, and psychomotor achievement, so that the implementation must be done well, in accordance with the procedure and must be balanced with the creativity of teachers in carrying out the learning activities, the development of religiosity and achievement of the cognitive, affective, and psychomotor aspects will be realized.

Key Words : Scientific approach, Islam and Character Education, religiosity, Achievement.
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL............................................................       i
PERNYATAAN KEASLIAN..............................................      ii
PENGESAHAN TESIS........................................................     iii
NOTA PEMBIMBING........................................................     iv
MOTTO         ......................................................................      v
ABSTRAK      ......................................................................     vi
KATA PENGANTAR..........................................................      x
DAFTAR ISI  ......................................................................   xiii
DAFTAR TABEL................................................................    xv
DAFTAR GAMBAR............................................................   xvi
DAFTAR SINGKATAN...................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................ xviii

BAB 1             PENDAHULUAN........................................      1
                        A. Latar Belakang..........................................      1
                        B. Pertanyaan Penelitian................................      7
                        C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................      8

BAB 2             PEMBELAJARAN PAI & BUDI PEKERTI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS DAN PRESTASI SISWA               11
                        A.Deskripsi Teori..........................................    11
1.   Pendekatan Saintifik pada Pengalaman
                             Belajar  PAI & Budi Pekerti......................    11
2.   Peningkatan Religiusitas melalui pembelajaran
PAI & Budi Pekerti dengan pendekatan saintifik             25
3.   Peningkatan Prestasi Siswa melalui pembelajaran     PAI & Budi Pekerti dengan pendekatan saintifik....................................................    45
                        B. Kajian Pustaka..........................................    53
                        C. Hipotesis...................................................    57
BAB 3             METODE PENELITIAN.............................    61
                        A. Jenis dan Pendekatan Penelitian...............    61
                        B. Tempat dan Waktu Penelitian...................    62
                        C. Populasi dan Sampel Penelitian.................    63
                        D. Variabel dan Indikator penelitian..............    65
                        E. Teknik Pengumpulan Data........................    69
                        F. Uji Keabsahan Data ..................................    74
                        G. Teknik Analisis Data................................    82

BAB 4             DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
                        PENELITIAN..............................................    86
A.     Deskripsi Data........................................    86
B.     Analisis Data Akhir................................ 104
C.     Keterbatasan Penelitian.......................... 124

BAB 5             PENUTUP.................................................... 126
A.    .Kesimpulan............................................ 126
B.     Saran....................................................... 127

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP


Jumat, 16 Oktober 2015

PENDIDIKAN DI MALAYSIA

PENDIDIKAN DI MALAYSIA
Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Perbandingan
yang diampu Oleh  : Dr. H. Abdul Wahib, M.Ag dan Dr. Machfud Junaedi, M.Ag

Disusun Oleh :
Kristanto
1400018025
PROGRAM PASCA SARJANA  
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  WALISONGO
SEMARANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
            Pendidikan merupakan sarana yang tepat untuk memajukan sebuah negara. Karena Negara yang memiliki kekayaan yang besar atau SDA (sumber daya alam) yang saangat melimpah tidak akan bermanfaat tidak dapat diambil dan bermanfaat bagi kehidupan jika tidak memilki keilmuan untuk mengambil dan memanfaatkan sumber daya alam tersebut. Jadi Negara yang maju tentunya harus memiliki Sumber daya manusia yang berkuaalitas. Sedangkan cara mencetak sumber daya manusia yang berkualitas tentunya dengan pendidikan .  Karena pendidikan  merupakan sarana untuk mendidik, memelihara, membina, dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia agar manusia menjadi manusia yang seutuhnya (insan kamil.[1] Manusia memang lahir secara fitrah (suci) akan tetapi manusia sebenarnya memiliki potensi-potensi tertentu yang bisa dikemangkan  melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan secara intensif.
            Negara Malaysia dahulunya adalah negara yang belajar ke Indonesia. Mereka pergi ke Indonesia untuk mendapatkan ilmu dari ilmuwan di Indonesia. Akan tetapi hal yang sangat memilukan tentunya jika negara Malaysia jauh lebih maju dibandingkan dengan negara Indonesia. Tidak hanya itu dalam duni olahrga juga negara Malaysia juga lebih maju dibandingkan dengan Indonesia. Dan ternyata di Malaysia sekita tahun 1970 sudah menempuh inisiiatif yang sangat baik yaitu dengan menganggarkan dana pendidikan sebesar 25% dari anggaran negara dalam dunia pendidikan sehingga pada tahun tersebut guru-guru di Malaysia dikirim ke Indonesia untu belaja di Indonesia. Negara Malaysia saat ini sudah tidak menjadi pesaing negara Indonesia, bahkan orang Indonesia yang belajar dengan Malaysia. Negara yang menjaidi saingan Indonesia adalah Myanmar, Laos, Srilanka. Dan yang sangat memilukan adalah Indonesia harus mengaku kekalahan dengan Vietnam yang mampu mengembangkan pendidikan dasar dengan baik dibanding di Indonesia.[2] Hal ini tentunya sangat ironis dan harus disikapi dengan baik. Karena jika negara memilki kualitas syumber daya nanusia yang buruk. Maka kemajuan sebuh negara juga akan terhambat.
Maka dari sinilah penulis tertarik untuk mengkaji sistem pendidikan di Malaysia. Yang mana bisa menjadi cermin bagi Kita sebagai seorang pendidik agar mampu menyalurkan ilmu yang kita miliki dengan baik dan mampu bersaing dengan pendidikan di negara-negara di dunia.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah sejarah  pendidikan di Malaysia?
2.      Bagaimanakah cara yang ditempuh untuk memajukan pendidikan di Malaysia?
3.      Mengapa negara Malaysia jauh lebih  mampu memajukan pendidikan dibandingkan di Indonesia ?
4.      Bagaiamana negara Malaysia mengembangkan pada era seperi saat ini?




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Negara Malaysia
Negara Malasysia adalah sebuah negara negara yang penduduknya adalah ras dari Melayu, secara historis ternyata negara Malaysia pernah menjadi bagian dari wilayah negara kesatuan republik Indonesia. Hal ini terjadi pada masa kerajaan Sriwijaya pada abad ke 12 M. selain  itu negara Malaysia juga pernah menjadi bagian dari kerajaan Majapahit pada tahun 1293- 1500 M. Maka bahas dan beberapa kebudayaan hamper mirip dengan Indonesia.  Dan pada saat kerajaan Majapahit mengalami kemunduran maka wilayah Malaysia lepas dan muncul kerajaan baru yaitu  kesultanan Malaka pada awal abad ke 16.[3]  Suatu kemunduran yang sangat memprihatinkan jika negara Malaysia lebih maju dari pada negara Indonesia.
Negara Malaysia mengalami penjajahan  lebih dari 4 abad. Bangsa yang menjajah negara Malaysia antara lain Portugis, Belanda, dan dilanjutkan oleh Inggris. Dan penjajahan yang paling lama dilakukan oleh Inggris. Akhirnya Malaysia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 31 Agustus 1957 selisih  7 tahun dengan negara Indonesia yang telah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dan setelah kemerdekaannya negara Malaysia membentuk negara federal yang terdiri dari Malaya, Sirawak, Sabah, dan Singapura.  Mayoritas penduduk di Malaysia beragama Islam, kemudian diantara yang lainnya memeuk agama Budha, Hindu, Kristen, kaum suku da nada yang tidak beragama. Sedangkan penduduknya adalah berasal dari orang Melayau, cina, India, Dayak dan Eropa bahasa yang digunakan adalah bahasa Malaysia melayu akan tetapi bahasa Inggris juga digunakan di Malaysia dan menjadi mata pelajaran yang wajib di Malaysia. [4] Negara Malaysia adalah negara tetangga Indonesia di kawasan Asia tenggara . Negara Malaysia yang berada di pusat atau jantung asia tenggara yang memiliki selat Malaka. Negara Malaysia memiliki 329.758 kilometer persegi meliputi semenanjung Malaysia yang terletak di ujung  daratan Asia tenggara, serta sabak dan siwarak yang terletak di bagian utara pulau Kalimantan.[5] Jika kita lihat luas negara Malaysia dengan Indonesia sangat jauh yang memilki 1.990.250 Kilometer persegi.  Jika dilihat dari besarnya wilayah Indonesia tentu lebih luas, dan juga memiliki kekayaan alam yang lebih banyak pula tentunya. Inilah cermin yang harus kita lihat bahwa negara Indonesia sebenarnya memilki kekayaan alam yang sangat besar dibandingkan dengan negara Malaysia dan yang menjadi program pendidikan di Indonesia tentunya menjaga wilayah, menjaga dan melestarikan sumber daya alam, dan memproduksinya  secara intensif, sehingga kekayaan alam yang dimiliki oleh negara Indonesia bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Bukan dinikmati oleh negara lain sedangkan rakyat Indonesia menjadi kuli di negara sendiri.

B.     Sejarah pendidikan di Malaysia dan kebijakan pendidikan
Indonesia merupakan negara yang dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Tentunya sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia tidak bisa terlepas dari sistem pendidikan yang diwariskan oleh Belanda, begitu juga dengan Malaysia sebuah negara yang dijajah oleh Inggris tentunya sistem pendidikan yang berjalan juga dipengaruhi oleh negara Inggris. Tentunya bahasa inggris juga bukan merupakan bahasa yang asing untuk dipelajari, karena bahasa inggris menjadi bahasa yang harus mereka pahami dalam menghadapi penjajah inggris.  Secara umum pendidikan yang berjalan di Malaysia hampir sama dengan di Indonesia yaitu pendidikan diberikan disurau-surau dengan materi pelajaran Al-Qur’an. Pendidikan yang berjalan tidak dikenakan biaya. Siswa  berkhidmat kepeada gurunya dengan membantu pekerjaan rumah gurunya seperti menyapu halaman, membantu di sawah. [6] jika kita lihat dari keterangan di atas tentunya sama dengan Indonesia yang dikenal dengan sistem pendidikan pesantren yang mana menjadi pendidikan tertua di Indonesia dalam menymbangkan potensi dalam pengembangan negara Indonesia.

Institusi pendidikan di Malaysia ternyata juga sangat menginginkan pembaharuan pendidikan merke mengenalkan dengan hasil yang mereka capai dan pendidikan pendidikan merupakan sebuah agenda yang sangat penting untuk dikaji secara mendalam. Mereka juga punya pandangan bahwa kemajuan Negara tergantung dengan pendidikaan yang diberikan kepada para pelaja dan mereka memiliki paradigm bahwa keberhasilan seorang pelajar dipengaruhi oleh guru –guru yang mengajar di sekolah. Jadi sekolah merupakan wahana yang paling tepat untuk membanggun pelajar. [7] Jadi peran guru sebagai pendidik di Malaysia sangat berpengaruh dalam kelangsungan pendidikan di Malaysia. Mereka mengirim pelajar ke Indonesia mereka memanfaatkannya dengan baik,sehingga terlahir seorang pendidik yang  berkualitas.
Malaysia  memiliki  keunikan yang berbeda   dalam mengambil kebijakan dalam pendidikannya yaitu sebelum meraih kemerdekaan pada tahun 1955 sudah membentuk sebuah komisi yang diprakarsai oleh A. Rezak dengan mempersipkan sistem pendidikan negara Malaysia yang terpenting dari sistem pendidikan di Malaysia sama dengan penjelasan di atas bahwa bahasa Melayu dan bahasa Inggris menjadi bahasa yang wajib dipelajari oleh semua pelajar di sekolah selain itu juga bahasa cina dan bahasa Tamil. Bahasa inggri sudah diberikan kepada siswa sekolah Dasar, sedangkan bahasa cina diberikan ketika pendidikan tingkat memengah. [8] hal ini tentunya berbeda dengan di Indonesia dengan materi pelajaran bahasa Inggris yang diberikan ketika pelajar di Indonesia yang diberikan ketika sekolah tingkat menengah. Secara materi sudah tertinggal banyak karena waktu enam tahun merupakan waktu yang sangat panjang. Dan usia sekolah dasar adalah waktu yang sangat produktif untuk menghafal. Sehingga dari pendidikan bahasa sudah terlihat jauh berbeda dengan di Indonesia.
Organisasi pendidikan yang berada di pusat pemerintahan  terbagi menjadi beberapa menteri antara lain menteri yang bertanggung jawab atas seluruh pendidikan menengah dan purna sekolah menengah, sekolah Teknik dan pemberian dana kepada negara-negara bagian. Kementerian ini juga dibagi menjadi dua bagian yaitu menteri bagian administrasi yang mengatur perencanaan, keuangan, administrasi, personil dan pelajaran terpadu dan pengawasan terhadap pelajaran agama Islam. Sedangkan menteri yang kedua adalah mentee yang mengurusi pendidikan guru, bagian sekolah, sindikat ujian, pendidikan teknis, registrasi guru dan perencanaan pendidikan dan penelitian.[9]
Pada tahun 1974 Malaysia membentuk Jawatan kuasa Kabinet. Jawatan ini bertugas mengkaji semua pelaksanaan pendidikan danlam hal ini semuanya dilaporkan secara tertib dari tahun 1979. Ternyata hal ini mejadikan pendidikan menjadi lebih baik dengan terwujudnya reformasi pendidikan yang dilakukan oleh kementerian pendidikan di Malaysia dan mengadakan perubahan kebijakan-kebijakan pendidikan antara lain :
1.      Memperkenalkan pendidikan sekolah dalam sekolah sekolah rendah
2.      Mengurangi tahun lama sekolah rendah dari 6 tahun menjadi 5 tahunbagi murid yang cerdas begitu juga sebaliknya menambah tahun lama sekolah bagi murid yang memiliki kecerdasan yang lambat.
3.      Memberikan peluang ppendidikan kepada semua pelajar dengan melanjutkan waktu belajar mereka dari 9 tahun menjadi 12 tahun, yaitu sampai tingkat 5 diperingkat sekolah menengah.
4.      Mengutamakan pendidikan tekhnologi dengan tujuan melahirkakn pelajar yang mahir dalam bidang seni perusahaan, perdagangan dan ekonomi. Inilah yang membedakan dengan pendidikan di Indonesia yang mewajibkan belajar 9 tahun pada tahun 2002. Hal ini mennjukan ketertinggalan yang jauh belum juga orientasi pendidikan yang lebih menekankan pada kemajuan tekhnologi yang dapat mewujudkan kemajuan bagi suati Negara.
5.      Mengubah sistem pemeriksaan SRP dengan penilain menengah rendah. Jika dalam Indonesia system penilain atau evaluasi belajar siswa.
Negara Malaysia memiliki slogan “ilmu puncak kemajuan” jika kita pahami slogan di atas merupakan sebuah slogan yang memiliki paradigm bahwa dengan ilmu pengetahuan sebuah Negara akan melangkah untu kemajuan. Tentu saja dengan i berbagai cabang keilmuan.[10]

C.    Sistem Pendidikan di Malaysia
            Sitem pendidikan menurut Prof Drs. A. Sigit sebagaimana dikutip oleh Prof Imam Barnadib merupakan pendidikan yang terdiri dari segala sesuatu yang berhubungan dan salign membantu sama sama lain. [11] Maka dalam penegrtian ini jika kita pahami system pendidikan adalah segala sesuatu yang terkait dalam sebuah pendidikan untuk menghasilkan tujuan pendidikan yang baik. Hal ini tentunya terkait dengan beberapa unsur dalam mencapai keberhasilan tersebut. Meliputi peserta didik, guru, kuriulum, orang tua. Negara yang   baik dan ingin maju  tentunya juga harus memiliki sisitem pendidikan yang baik pula, dan tentunya faktor utamakyang harus dibanggun dalam sebuah pendidikan adalah seorang guru yang memiliki kompetensi yang baik. Karena sebenarnya setiap Negara-negara yang termasuk dalam ASEAN memiliki ideologi-ideologi resmi  yang mengandung norma dan nilai –nilai tertentu.
            Sistem dalam sebuah  pendidikan sebenarnya dikaitkan dengan proses perkembangan yang ada dalam masyarakat, jika system pendidikan nasioanl juga harus dikaitkan dengan perkembangan dan kebutuhan suatu Negara, sehingga fungsi dari sebuah sebuah sistem pendidikan tentunya harus menjadi sebuah agen dalam prubahan kultur, sosial dan keilmuan tentunya juga disertai dengan potensi moral dan nilai-nilai yang ideal.[12]
1.      Ketentuan umum pendidikan di Malaysia
Negara Malaysia dalam mengembangkan pendidikan memilki sistem pendidikan tersendiri  tentunya seperti Negara-neagara yang lain. Negara Malaysia memiliki empat tingkatan  dalam jenjang pendidikan. Jenjang pendidikan tersebut meliputi pendidikan rendah selama 6 tahun, kemudian sekolah menengah komprehensif selama 3 tahun, dan sekolah meengah atas selama 3 tahun, kemudian pendidikan akademik atau teknis dengan waktu selama 2 tahun. Kemudian sekolah purna komprehensif selama 2 tahun jika mereka lulus dalam ujian , jika mereka ingin melanjutkan pendidikannya mereka harus menempuh  pendidikan purna sekolah menengah selama 2 tahun. Setelah itu baru kemudian memiliki sertifikta Cambridge yang dapat digunakan untuk mendaftar ke Universitas  dan itu melalui seleksi.[13]
Sesuatu yang unik dinegara Malaysia adalah ketika anak sudah bersusia 6 tahun, orang tua harus mendaftarkan anaknya di seklha rendah. Dan penadaftaran dilakukan sebelumnya. Jika orang tua melakukan keteledoran dengan tidak memasukkana anaknya untuk mengikuti belajar. Maka orang tua akan dikenakan sanksi atau hukuman yaitu didenda maksimal 5000 RM. Atau dihukum maksimal selama 6 bulan.[14] Selain itu biaya pendidikan juga memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri. Sekolah Dasar  misalnya hanya dipungut biaya pendidikan RM 50 sampai RM 70 jadi anggaran hanya sekitar 125.000 sampai 187. 500 rupiah pertahun Bisa kita lihat jauh berbeda dengan negara Indonesia banyak anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan.  Buku yang digunakan juga tidak berganti setiap tahun, jadi buku yang dimiliki oleh adiknya bisa dipakai kembali oleh adik-adiknya . sama dengan di Indonesia pada masa dulu.
2.      Dasar, fungsi dan Tujuan pendidikan Malaysia
Dasar pendidikan sangatlah penting untuk mengetahui ideologi dari ebuah negara , seperti di negara Indonesia yang memiliki dasar pendidikan pancasila dan UUD RI 1945 sebagai dasar dan ideologi dalam mengembangkan sebuah pendidikan. Sedangkan di negara Malaysia tentunya juga memiliki dasar pendidikan tersebdiri yaitu ” Dasar pendidiakan kebangsaan”. Dasar pendidikan ini sudah diterapkan sejak tahun 1957. Tentunya lebih dahulu Indonesia yang merdeka pada tahun 1945 dan membuat UUD RI tahun 1945. Dasar pendidikan di Malaysia memilki 3 tujuan dasar pendidikan Pertama, tujuan dasar pendidikan diadakan adalah untuk mewujudkan satu sistem pelajaran yang dapat memenuhi keperluan negara dan menggalakkan perkembangan kebudayaan, sosial, ekonomi dan politik. Kedua, untuk menghasilkan pelajar yang berdisiplin serta mematuhi dan menghormati kedua ibu bapak mereka di mana prinsip ini sejajar dengan dasar dan polisi pendidikan untuk mengadakan proses pengajaran dan pembelajaran yang cekap dan efisien dengan keperluan untuk mengelakkan perbelanjaan awam yang tidak tersusun.   ketiga bertujuan untuk memastikan agar dasar ini dapat dilaksanakan dengan berkesan khususnya dalam menentukan perkembangan sistem pendidikan yang progresif dan bahasa kebangsaan dijadikan sebagai bahasa pengantar yang utama.[15]
Sedangkan Dr. Abdurrahman As-Sheghaf menjelaskan bahwa Tujuan pendidikan di Malaysia adalah mengembangkan potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh setuap individu secara menyeluruh dan terpadu untuk mewujudkan manusia yang seimbang dan harimonis dari segi intelektual, ruhani, emosi, dan jasmani berdesarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada Tuhan. Tujuan ini diharapkan mampu melahirkan rakyat Malaysia yang berilmu pengetahuan, memilki keterampilan, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat dan Negara.[16]

3.      Kurikulum pendidikan di Malaysia
Sistem pendidikan di Malaysia mengalami banyak perubahan selepas mencapai kemerdekaan terutamanya di sekitar tahun 1980-an. Berdasarkan Laporan Jawatankuasa Kabinet yang mengkaji perlaksanaan Dasar PelajaranKebangsaan (1979), Rancangan Kurikulum Baru Sekolah Rendah (KBSR) mula dilaksanakan di semua sekolah rendah di seluruh negara mulai tahun1983. Rancangan KBSR ini menekankan penguasaan terhadap kemahiran asas 3M iaitu membaca , menulis dan mengira.selain itu samping itu juga, ia juga memberi tumpuan terhadap perkembangan individu secara menyeluruh yang meliputi aspek jasmani, emosi, rohani, intelek dan sosial (JERIS).Pada tahun1989, Rancang Rancangan Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah (KBSM) juga diperkenalkan di semua sekolah menengah. KBSM ini dirancang untuk memperkembangkan potensi individu daripada aspek JERIS secaramenyeluruh dan bersepadu dalam usaha untuk melahirkan pelajar yangberilmu, berakhlak mulia serta berupaya memberi sumbangan kepadakemajuan , kesejahteraan serta pembangunan negara.
Kurikulum pendiidikan di Malaysia ditetapkan oleh kementerian pelajaran Malaysia. Kurikulum pendidikan di Malaysia relatif stabil. Kurikulum pendidikan tingkat sekolah dasar misalnya (KBSD) yang berjalan dari tahun 1982 sampai tahun 2007 masih digunakan. Hal yang unik lagi dalam Buku pendidikan di Malaysia. pengantar ditulis dengan menggunakan  bahasa Inggris untuk pelajaran sains. Kesejahteaan guru juga dipandang sangat penting gajji guru di Malaysia pada tahun 2007 sekitar 2.500.000 dan hal itu sebanding dengan gaji Profesor golongan IV/e di Indonesia pada saat itu.
Negara  Malaysia mengalami kemakmuran dengan dengan meningkatnya hasil alam dan industri. Dan mereka sadar tidak mungkin kemakmuran itu bisa terus dinikmati oleh rakyat Malaysia secara terus menerus, jika tidak diimbangi dengan pembangunan sumber daya manusia. Maka pemerintah Malaysia memiliki paradigm pendidikan sebagai tempat yang paling tepat untuk menyiapkan generasi-generasi yang unggul. Dan pembangunan pendidikan di Malaysia yang dijalankan dengan sungguh-sungguh.[17]Negara Indonesia seharusnya bercermin bahwa system pendidikan di Indonesia harus selalu memilki inovasi dan perbaikan sistem pendidikan, selain itu juga harus ditunjang dengan guru yang professional, dan yang paling penting adalah professional seorang guru harus diikuti dengan kesejahtearaan guru. Sekarang bisa kita lihat bagaimana kondisi kesejahteraan guru di negara kita. Selaiu itu Malaysia memilki perguruan tinggi yang memiliki kualitas yang baik antara lain :
Malaysia seperti  negara-negara yang lain seperti di Inodnesia yang memiliki beberapa perguruan tinggi yang berkualis. Univesitas yang di miliki oleh Malaysia antara lain :
1.      Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM)
2.      Universiti Malaya
3.      Universiti Teknologi Malaysia (UTM),
4.      Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM)
5.      Universitas Islam international Malaysia (UKM)
Setiap universitas di Malaysia memiliki karakteristik tersendiri seperti Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) yang memilki simbol ilmu memimpin dengan filosofi tersendiri yang memadukan antara iman kepada Allah SWT dan pengetahuan yang bermanfaat. Berdirinya universitas ini juga memiliki proses perjalanan yang sangat panjang sebelum kemerdekaan. UKM memilki berbagai fakultas dan jurusan antara lain Fakultas ekonomi, fakultas-fakultas sosial, humaniora, Islamic studies¸fisika dan ilmu terapan, teknik, kedokteran, ilmu hayat, ilmu Alam, pendidikan, hokum, dan komputer. [18]

D.    Standar Kompetensi Guru di Malaysia
Guru merupakan faktor terpenting  yang mendukung keberhasilan sebuah sistem dalam pendidikan. Karena peserta didik akan memilki keilmuan yang baik jika gurunya juga memilki keilmuan yang baik. Tidak mungkin sebuah ilmu dibangun tanpa seorang guru. Guru merupakan pelaksana inti sebuah pendidikan, dan segala dasar dan matlamat kurikulum yang telah ditentukan oleh pihak kerajaan di Malaysia. Tanpa keterkiatan dan dukungan dari seorang pendidik atau guru, segala perancanaan  pendidikan yang telah disiapkan oleh Kerajaan akan terbengkalai. Jadi kebershasilan pendidikan sangat dipengaruhi dengan peran guru yang memiliki kompetetif yang besar dalam mendidikPendidikan dan perguruan adalah aspek yang signifikan bagi menjamin kegemilangan sesebuah negara. Jadi pendidikanlah yang bisa menjamin kemajuan sebuah Negara. Guru merencanakan  kurikulum dan mengembangkan kurikulum dengan baik yang mampu menentukan standarisasi dalam materi, menentukan  mutu dan kualitas sehingga sistem pendidikan yang direncanakan oleh pemerintah bisa terwujud. .[19]
Pendidikan juga  merupakan proses penyampaian ilmu pengetahuan dan kemahiran yang ditransfer dari generasi ke geneasi. Maka tidak diragukan lagi bahwa guru memainkan peranan utama untuk meyalurkan ilmu dan kemahiran tersebut dalam pendidikan formal.. Guru bertanggung jawab sepenuhnya mendidik dan membangun keilmuan yang tinggi padsa peserta didik sehingga peserta didik diharapkan mampu memimpin masyarakat.. peran  guru sebenarnya merupakan amanah tugas yang sangat  berat, akan tetapi amanah yang berat tadi adalah suatu amanah mulia dan murni.       [20]
Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025 akan memperkenalkan satu Pakej Kerjaya Guru baru dalam usaha memartabatkan keguruan sebagai profesion pilihan termasuk kaedah memberi ganjaran sepanjang tempoh kerjaya sebagai guru. Menurut laporan awal Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia 2013-2025, gelombang pertama (2013-2015) memberi fokus kepada meningkatkan standard profesionalisme guru.

E.     Pendidikan Islam  di Malaysia
Pendidikan Islam merupakan Ilmu yang harus diketahui, dipahami dan ditenerapkan oleh para peserta didik agar siswa memilki akidah, ibadah dan akhlak yang baik. Ilmu agama islam tentunya sangat memberikan pengaruh yang positif terhadap perilaku seorang siswa. Seperti halnya di Indonesia pendidikan agama menjadi tolak ukur karakter atau akhlak siswa, hanya saja di Indonesia dalam pendidikan agama Islam  di sekolah formal belum berani  diujikan ke ujian nasional sehingga menjadikan siswa tidak mempelajari agama secara totalitas. Akan tetapi yang menjadi keunikan di Indonesia adalah adanya lembaga pesantren yang menjadi wahana putra bangsa untuk mendalami ilmu agama  Islam.  Ternyata respon yang kurang terhadap pendidikan Islam juga terjadi di Negara Malaysia. Negara Malaysia yang merdek pada tahun 1957 M. kemudian memasukkan pendidikan Islam sebegai kurikulum pendidikan nasional di Malaysia. Alokasi waktu yang diberikan dalam pembelajaranadalah 120 menit per mingu. Pemerintah dalam pendidikan Islam tidak memberikan penekanan yang besar atau tidak mewajibkan lulus ujian ilmu pengetahuan agama Islam. Hal inilah yang menjadikan peserta tidak memilki rasa tanggung jawab atau tidak memiilki beban untuk belajar agama Islam. Sehingga respon peserta didk ketika pembelajaran  kurang. Bahkas tidak serius dalam belajar.[21]
Pada tahun 1982 perdana menteri  Mahathir Muhammad mengambil keputusan untuk menjalankan kebijakan penanaman nilai-nilai Islam dipemerintahan. Sehingga peran Islam di Malaysia sangat penting dan memberikan sumbangsih yang baik bagi Negara Malaysia hal ini dibuktikan dengan adanya Bank Islam jika di Indonesia dikenal dengan bank syari’at, system asuransi Islam, dan berdiri sebuah universitas Islam Internasional penyempurnaan keagamaan Islam dan lain sebagainya. Kemudian pada tahun 1983 departemen pendidikam menyatakan bahwa nilai-nilai moral akan diajarkan kepada pelajar non muslim, sementara ilmu pengetahuan agama akan diajarkan kepada para pelajar muslim, hal ini memberikan dampak yang sangat positif pada tahun 1990 jumlah mahasiswa yang memakai jilbab semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya kaum laki-laki memakai kopiah.[22]
Perkembangan masjid dan surau di Malaysia terlihat sangat penuh dengankegiatan-kegiatan masjid. Masjid –masjid di Malaysia tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk beribabadah saja. Akan tetapi juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan Islam baik itu kajian Al-Qur’an mauopun untuk mkajian tafsir, sebagai  tempat untuk berdiskusi yang beriisi kegiatan keeagamaan, spiritual dan problem-problem yang dihadapi oleh masyarakat. Dan ternyata  di Negara Malaysia juga budaya yang mirip dengan di Indonesia yaitu acara tahlil.[23]
Jika Islam di Negara Indonesia berkembang dengan baik dalam berbagai bidang antara lain bidang pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan politik. Begitu jugha di Negara Malaysia Islam ternyata berada di lingkungan yang sangat elit yaitu dalam bidang politik dan menjadi ciri khas. Partai yang berkembang di Malaysia misalnya the united Malays’ National Organization (UMNO) yang dipimpin oleh Mahathir Muhamad  dengan tujuan hadir dalam kompetisi  untuk menjadi partai politik islam di Malaysia. Ada juga lagi partai PAS yang merupakan Partai Islam Malaysia yang didukung oleh Anwar Ibrahim dan semua ingin berkomptisi untuk menjadi sebuah partai Islam terbaik di Malaysia. Akibat dari partai tersebut adalah  menjadikan Islam di Malaysia lebih dalam ruang lingkup politik tidak muncul dalam bentuk organisasi Masyarakat. 

F.     Skenario Pendidikan di Malaysia saat ini
Negara Malaysia dalam membangun sebuah negara memadukan beberapa sector kehidupan terutama  sector ekonomi, politik dan pendiidkan. Beberapa sector tersebut dikembangkan dengan baik sector politik dilakukan dengan memantapkan sistem politik monarkhi konstitusional dengan sistem pemerintahan parlementer, sector ekonimi dikembangkan dengan membuka penanaman modal asing, meningkatkan industri yang berbasis sumber daya local, serta memperluas kerja sama perdagangan. Sedangkan pendidikan dikembangkan dengan meningkatkan anggaran pendidikan, memperluas subsidi pendidikan, dan mendorong siswa dan Mahasiswa yang memilki kecerdasan yang tinggi untuk belajar di negara-negara yang maju seperti  Eropa dan Amerika.[24]  Pendidikan yang berjalan di Malaysia ternyata memilki aturan-aturan tersendiri yaitu dengan mengikuti dasar pendidikan di Malaysia yang memilki aturan asas atau aturan yang disesuikan dengan kebutuhan Negara. Jadi pendidikan diharapkan pendidikan itu mampu memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap kebutuhan dan  kehidupan Negara.   Yang kebetuhan tersebut itu meliputi ekonomi, politik, sosial dan kemasyarakatan.[25]
Dalam mencapai misi Malaysia Kementerian Pelajaran Malaysia iaitu membangun sebuah sistem pendidikan yang berkualitas dan  bertaraf internasional. Dengan cara mengembangkan potensi yang dimilki oleh setiap individu sepenuhnya dan memenuhi aspirasi negara Malaysia. Ada   empat kompone yang ditempuh untuk mengembangkan potensi tersebut antara lain :
1.      meningkatkan akses dalam pendidikan
2.      meningkatkan ekuitas dalam pendidikan
3.      meningkatkan kualitas pendidikan
4.      Meningkatkan kecekapan dan keberkesanan pengurusan pendidikan.
Dan misi-misi tersebut bisa tecapai jika dilaksanakan dengan baik, dan ditunjang dengan  potensi yang dimiliki oleh seorang guru yang berkualitas. Maka negara Malaysia berani mendatangkan guru dari luar negeri yang berkualitas.
Di era pembangunan pendidikan di malaysia saat ini sedang mengembangkan pelan pembangunan  pendidikan Malaysia 2015-2025 pada pendidikan perguruan tinggi. Dari teks di atas  kita mengatahui bahwa pendidikan negara Malaysia 10 tahun ke depan sudah dirancang dengan baik. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara antara lain;
1.      Proses Penyediaan PPPM (PT)
PPPM (PT) dibangun secara kolaborasi  dan perundingan tersebut  dipemimpin oelh akademik Malaysia dengan lebih 100 kumpulan mewakili berbagai  kepentingan dan mereka merasa proihatin dengan keadaan pendidikan.  Mereka yang terlibat merangkumi pakar pendidikan Malaysia dan antara bangsa, pentadbir universiti, Lembaga Pengarah Universiti, komuniti akademik, persatuan yang mewakili berbagai  industri dan majikan, agensi yang berkaitan, ibu bapa, pelajar dan orang awam. Proses penyediaan pelan ini bermula dengan kajian semula Pelan Strategik Pengajian Tinggi Negara (PSPTN).[26] Dari pemahan di atas kita mengetahui bahwa mereka telah mengumpulakan berbagai macam civitas akamik dan berbagai macam perusahaan industri dalam mengambangankan sebuah negara melalui pendidikan.
2.      Meningkatkan prestasi
Peningkatan prestasi ini bisa dilihat dari penduduk di Malaysia yang mengenyan pendidikan di perguruan tinggi yang menduduki 48% dari pendduduk di Malaysia pada tahun 2012. Makah al itu menjadi acuan dalam pengembangan pendidikan di Malaysia  pada tahun 2015-2012.
3.      Meningkatkan penelitian dalam pendidikan. Hal ini akan menghasilkan berbagai ilmu dengan diterbitkannya hasil penelitian. Salah satu diantaranya adalah meningkatnya  hasil penerbitan dari 2007- 2012 yang merupakan penerbitab tertinggi di dunia . hal itu menjadikan negara Malaysia berada dalam peringkat  12 dalam Laporan Tahunan oleh Universitas 21, sebuah jaringan universiti penyelidikan pada abad ke-21 dengan 26 ahli yang mendaftarkan lebih 1.3 juta pelajar dan menggajikan lebih 220,000 staf. Indeks U21 membandingkan sistem pendidikan tinggi di 50 buah negara. Sedangkan negara Indonesia berada dalam peringkat 50. Itu menunjukan Indonesia berada dalam peringkat paling  bawah.
4.      Meningkatkan Aspirasi belajar  dengan memadukan antara etika rohani,kemahiran seorang pemimpin, kemahiran berbahasa, kemahiran berfikir, pengetahuan yang luas. Semua berjalan dengan seimbang  sehingga akan menghasilkan akhlak yang baik.
5.      Membuat sistem baru dalam perguruan tinggi diwujudkan dengan  cara memupuk jiwa  kewirausahaan sehingga mereka ketik lulus tidak hanya mencari kerja.tetapi mampu untuk mandiri. Selai itu Sistem pendidikan tidak hanya bertumpu pada akademik dan dan yang paling tidak mengandalkan keuangan kepada kerajaan, akan tetapi semua ikut berpartisipasi memberikan sumbanganterhadap keberhasilan pendidikan.
6.       Memadukan keseimbangan usaha,bakat yang cemerlang,memahami pentingnya belajar sepanjang masa, Graduan TVET yang berkualitas, kemampuan dan kewenangan, pemantapan tadbir urus,ekosistem dan inovasi. Keunggulan global,pembelajaran dalam talian tahap global,Transformasi penyampaian pendidikan tinggi.[27]



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari rumusan masalah yang berkaitan dengan sistem pendidikan di Malaysia dan pembahasan yang kami  jelaskan pada bab II dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.       Pendidikan di Malaysia pada awalnya dilaksanakan di surau. Kemudian setelah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Inggris, Maka pendidikan yang berjalan di Malaysia juga dipengaruhi oleh penjajah inggris. Yang menjadi ciri khas adalah bahasa inggris
2.      Jalan yang ditempuh oleh pemerintah Malaysia dalam memajukan negara adalah melalui pendidikan. Dan pendidikan di Malaysia dilaksanakan dengan sederhana akan tetapi serius. Mengembangkan pendidikan dengan kemajuan tekhnoligi selain itu pendidikan Islam juga berkembang dengan baik.
3.      Bangsa Malaysia lebih maju dibandingkan dengan negara Indonesia. Karena sistem pendidikan yang berjalan di Malaysia dijalankan dengan baik. Guru sebagai ujung tombak dalam sebuah instansi pendiidk dihargai dengan baik keilmuanya dengan kesejahteraan. Selain itu  pemerintah Malaysia mempunyai sanksi-sanksi yang tegas dalam ebuah pendidikan. Sehingga pendidikan mendapatkan perhatian yang lebih dari berbagai lapisan baik itu pemerintah maupun masyrakat di Malaysia
4.      Sistem pendidikan yang direncanakan negara Malaysia  pada saat ini adalah mengembangkan pelan pembangunan  pendidikan Malaysia 2015-2025 dengan memadukan tiga unsur penting dalam kemajuan sebuah negara yaitu dari pihak berbagai macam industri, berbagai macam perguruan tinggi, dan kementrianyang mengatur dan mengurusi dalam pendidikan. Mereka membuat program panjang selama 10 tahu ke depan untuk bisa mengkolaborasi 3 unsur tersebuut sehingga menghasilkan pendidikan yang  berkualitas.

B.     Kritik dan Saran
Demikian makalah yang membahas tentang  “Sistem Pendidikan di Malaysia” semoga kita bisa mengambil pelajaran bahwa kemajuan sebuah negara tergantung dengan sumber daya manusia yang ada pada negara tersebut dan tentunya sumber daya manusia yang berkualitas tidak bisa hanya dinanti akan tetapi juga diwujudkan dengan pendidikan dan semoga sistem pendidikan di Idonesia bisa menjadi lebih baik. Kita selaku pendidik seharusnya memberikan yang tebaik untuk peserta didik kita karena merekalah nati yang akan memimpin negara Indonesia dengan keilmuannya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dan banyak kalimat-kalimat yang salah atau mungkin tidak bisa dipahami. Untuk itu kritik dan saran selalu kami nantikan guna kesempurnaan tugas selanjutnya




                [1] Ajat Sudrajat, et.all. Din al-Islam Pendidikan Islam di Perguruan Tinggi Umum, Uny Press, Yogyakarta, 2008, hlm.  130

[2] Prof. Dr. Soedjarto, Landasan dan Arah Pendidikan Nasional Kita. Jakarta, Buku Kompas, 2008, hlm. 8
[3]Arif Rahman, Pendidikan Komparatif Dasar-Dasar Teori Perbandingan Pendidikan Antar Bangsa. Yogyakarta. Aswaja Pressindo, 2013. Hlm. 178
[4]Drs. Abd, Rachman Assegaf.  Internasionalisasi Pendidikan Sketsa Perbandingan Pendidikan di Negara-negara  Islam dan Barat. Yogyakarta, Gama Media, 2003, hlm, 112
[5]Ibid . hlm.177
[6] Syahril Marzuki, Mengurus dan membiayai Pendidikan di Malaysia. Bukit Tinggi, Zafar Sdn Bhd. 2005, hlm. 1 -2
[7] Yahya Don dkk, Kepemimpinan dan Pembangunan Pelajar Sekolah di Malaysia. Kuala Lumpur, PTS Profesional Publising. 2006. hlm. 1
[8] Drs. Abd, Rachman Assegaf.  op.cit. hlm. 115
[9] Ibid. 116
[10] Ibid. 120
[11] Imam Barnadib,  Pendidikan Perbandingan Buku 1 Dasar-Dasar. Yigyakarta. Andi Offset. 1991. Hlm. 65
[12] M. Arifin,, Ilmu Perbandingan Pendididikan, Jakarta, Golden Teerayon Press. 1995. hlm. 95
[13] Drs. Abd, Rachman Assegaf, op.cit.. hlm. 118
[14] Arif Rohman. op.cit. hlm. 187
[15] Muhammad Hilmi  dkk. Dasar Peendidikan di Malaysia. Diakses melalui. Malaysia (https://www.scribd.com/doc/2882268/Dasar-Pendidikan-Di-Malaysia)

[16] Drs. Abd, Rachman Assegaf, op.cit.  hlm. 117
[17] Arif Rohman. op.cit. hlm. 182
[18] Ibid. 118
[19] Saedah Siraj dan Mohammed Sani Ibrahim, Standar Kompetensi Guru Malaysia, Kuala Lumpur.  Jurnal Universiti Malaya. hlm.1
[20] Ibid. hlm. 2
[21] Drs. Abd, Rachman Assegaf, op.cit. hlm. 119
[22] Ibid. 120
[23] Ibid. 121
[24] Arif Rohman. op.cit. 182
[25] Yahya Don dkk . op.cithlm. 3
[26] Kementerian pendidikan Malaysia. Ringkasan Eksekutif Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia2015-2025 (Pendidikan Tinggi),
[27] Kementerian pendidikan Malaysia. Ringkasan Eksekutif Pelan Pembangunan Pendidikan Malaysia2015-2025 (Pendidikan Tinggi),