KORELASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PENGALAMAN BELAJAR
PAI & BUDI PEKERTI KURIKULUM 2013
DENGAN RELIGIUSITAS DAN PRESTASI SISWA KELAS VIII DI SMP N 5 SEMARANG
TESIS
Diajukan
untuk Memenuhi Sebagian Syarat
guna Memperoleh
Gelar Magister Studi Islam
dalam Ilmu Agama Islam
oleh:
Kristanto
1400018025
Pendidikan Islam
PROGRAM MAGISTER STUDI ISLAM
PASCASARJANA
UIN WALISONGO SEMARANG
2017
ABSTRACK
Judul
|
:
|
Correlation
of the Scientific Approach to the Learning Experience of Islam & Character Education of 2013 Curriculum with the Religiosity and
Achievement of Grade VIII Students in SMP N 5 Semarang
|
Penulis
|
:
|
Kristanto |
NIM
|
:
|
1400018025
|
Quality
education on cognitive, affective, psychomotor achievement is
the goal of national education. Education in Indonesia has on the achievement
is not maximal and religiosity is weak. KEMENDIKBUD in 2013 has developed the
2006 curriculum into the 2013 curriculum by using a scientific approach in
learning activities PAI & Budi Pekerti. This approach is expected to
develop student religiosity and achievement. The author conducted a study
related to the above policy to seek correlation between scientific events on
the learning experience of Islam and
Character Education with the religiosity of students of class VIII in SMP N 5
Semarang.
This research is a field research with
qualitative approach. The objective of this research is to find out associative
relationship between some variables :( 1) Scientific approach and students’
religiosity; (2) Scientific approach and students’ religiosity achievement; and
(3) Scientific approach, religiosity, and students’ achievement in SMP N 5
Semarang. The object of this research is VIII grade students in SMP N 5
Semarang.
The sampling techniques used were
probability and random sampling techniques. The total population of VIII grade
students was 288, yet the muslim students were 238,
therefore the researcher took 5% significant rate and the chosen sample became
150 students. The questionnaire was used to gain scientific approach and
religiosity variables datum, whereas Islam and Character Education teacher’s
documentation was used to gain students’ achievement variable. The
questionnaire had been arranged and tested on its validity and reliability as
the test requirements.
The hypothesis or data analysis used
simple correlation technique and simple linear regression through normality,
linearity, and homogeneity tests. The result of the hypothesis showed that ;(1) there is
a positive relationship between scientific approach on the learning experience
of Islam and Character Education and VIII grade students’ religiosity with Sig r count = 0,867 > 0,159( rtable n=150 sign5%); (2) there is a positive relationship between scientific approach on the learning experience
of Islam and Character Education and VIII grade students’ achievement with sig r count knowledge
value = 0,669, rcount spiritual attitude value = 0,794, rcount social attitude
value = 0,716, and rcount skill value = 0,717,> 0, 159; (3) there is a positive relationship between scientific approach on the learning
experience of Islam and Character Education, students’ religiosity and
achievement with the current significance.
Based on
the research, it can be seen that the scientific approach on learning
activities of PAI & Budi Pekerti contributes to cognitive, affective, and
psychomotor achievement, so that the implementation must be done well, in accordance
with the procedure and must be balanced with the creativity of teachers in
carrying out the learning activities, the development of religiosity and
achievement of the cognitive, affective, and psychomotor aspects will be
realized.
Key Words : Scientific
approach, Islam and Character Education, religiosity, Achievement.
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL............................................................ i
PERNYATAAN
KEASLIAN.............................................. ii
PENGESAHAN
TESIS........................................................ iii
NOTA
PEMBIMBING........................................................ iv
MOTTO ...................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................... vi
KATA
PENGANTAR.......................................................... x
DAFTAR
ISI ...................................................................... xiii
DAFTAR
TABEL................................................................ xv
DAFTAR
GAMBAR............................................................ xvi
DAFTAR
SINGKATAN...................................................... xvii
DAFTAR
LAMPIRAN........................................................ xviii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................ 1
A.
Latar Belakang.......................................... 1
B.
Pertanyaan Penelitian................................ 7
C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian................. 8
BAB 2 PEMBELAJARAN PAI & BUDI PEKERTI
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS DAN PRESTASI
SISWA 11
A.Deskripsi
Teori.......................................... 11
1. Pendekatan Saintifik pada Pengalaman
Belajar PAI &
Budi Pekerti...................... 11
2. Peningkatan
Religiusitas melalui pembelajaran
PAI & Budi Pekerti dengan pendekatan saintifik 25
3. Peningkatan
Prestasi Siswa melalui
pembelajaran PAI & Budi Pekerti
dengan pendekatan saintifik.................................................... 45
B.
Kajian Pustaka.......................................... 53
C.
Hipotesis................................................... 57
BAB 3 METODE
PENELITIAN............................. 61
A.
Jenis dan Pendekatan Penelitian............... 61
B. Tempat dan Waktu
Penelitian................... 62
C.
Populasi dan Sampel Penelitian................. 63
D.
Variabel dan Indikator penelitian.............. 65
E.
Teknik Pengumpulan Data........................ 69
F.
Uji Keabsahan Data .................................. 74
G. Teknik Analisis Data................................ 82
BAB 4 DESKRIPSI
DATA DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN.............................................. 86
A. Deskripsi
Data........................................ 86
B. Analisis
Data Akhir................................ 104
C. Keterbatasan Penelitian.......................... 124
BAB 5 PENUTUP.................................................... 126
A. .Kesimpulan............................................ 126
B. Saran....................................................... 127
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Generasi yang memiliki keilmuan
yang luas, akhlak yang mulia serta keterampilan
yang cakap untuk menghadapi berkembangnya
zaman dalam berkompetisi
merupakan generasi harapan bangsa Indonesia. Generasi tersebut dapat terwujud dengan sistem pendidikan yang
baik, karena pendidikan merupakan sarana yang cepat dan tepat dalam
mengembangkan potensi manusia untuk dapat melaksanakan tugas dalam mengembangkan kemajuan negara. Pendidikan
akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan fisik,
mental, emosional, moral, serta keimanan dan ketakwaan manusia.[1] Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut:
Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.[2]
Standar Nasional
Pendidikan meliputi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan harus dikembangkan secara maksimal agar tujuan
dari pendidikan nasional dapat terwujud. [3] Tujuan tersebut
tidak akan tercapai jika standar nasional tidak terpenuhi. Standar proses dan
standar penilaian adalah bagian
terpenting dalam yang belum terpenuhi sehingga tujuan yag ingin dicapai tidak
maksimal. Indonesia pada saat ini memiliki
problematika dalam bidang pendidikan yaitu belum maksimal dalam mengembangkan prestasi. Kurikulum 2006 yang diimplemantasikan, pada awalnya memiliki konsep untuk
mengembangkan 3 aspek potensi yang terdiri kognitif, afektfif, maupun
psikomotorik, tetapi secara berkelanjutan hanya berbasis pada pengajaran untuk memenuhi target
pengetahuan siswa, sedangkan untuk sikap dan keterampilan terabaikan.[4] Pernyataan di atas menjadi sebuah indikasi adanya problem yang harus
dihadapi oleh pendidikan di Indonesia, prestasi dalam pendidikan yang harusnya
terdiri dari 3 yang tampak hanya dari segi kognitif saja.
Berdasarkan dokumen guru PAI SMP N 5 dapat
diketahui tujuan pembelajaran pada kurikulum KTSP tampak hanya pada aspek pengetahuan, hal itu dapat
diketahui dengan melihat rencana pelaksanaan tahun kurikulum KTSP dan kurikulum
2013 yang memiliki perbedaan secara jelas.
Kurikulum KTSP terikat pada
standar kompetensi yang hanya mengarah pada aspek pengetahuan. Sedangkan pada
kurikulum 2013 tujuan pembelajaran terikat pada kompetensi inti yang terdiri KI
1 bertujuan pada aspek sikap spiritual, KI 2 pada sikap sosial, KI 3 pada aspek
pengetahuan, dan KI 4 pada aspek keterampilan.. langkah-langkah instrumen untuk mendapatkan nilai akhlak dan
kepribadian tidak tertulis terperinci dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.[5] Dengan
demikian dapat kita ketahui bahwa problematika pada bidang prestasi yang belum
sesuai dengan target yang diinginkan harus dicapai.
Kemajuan zaman yang
serba modern juga memberikan dampak bagi perkembangan moral atau perilaku.
Setiap individu pada dasarnya memerlukan suatu pengontrol diri dalam berpikir,
bersikap, bertindak yaitu religiusitas.[6] Religiusitas di lingkungan sekolah saat ini juga memiliki banyak problem antara lain kualitas kehidupan
religius di lingkungan sekolah yang menurun, adanya perilaku permissive dan pergaulan bebas pelajar
usia sekolah, lemahnya daya tarik keberagamaan dalam kehidupan pelajar, dan
melemahnya daya dukung kultur religius di lingkungan sekolah.[7]
Pada tahun 2016 terdapat beberapa kasus pelajar di kota Semarang antara
lain adalah tawuran antar pelajar yang terjadi di jalan Pandanaran.[8]
Hal ini menunjukan kurangnya penghayatan nilai-nilai, dan norma –norma pada
diri siswa dan siswa belum memilki religiusitas yang baik.
PAI & Budi Pekerti merupakan mata
pelajaran yang ikut berperan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional dalam mengembangkan
3 aspek dalam pendidikan dari kognitif,
afektif dan psikomotorik. Selain itu juga mengembangkan religiusitas siswa yang terkait erat dengan tujuan pendidikan dalam menamamkan keimanan,
takwa aklak mulia.[9]
Agama merupakan sumber nilai-nilai spiritual, moral, etik, dan juga sosial
dalam pembentukan karakter atau akhlak bagi siswa.[10]
Pemerintah
Indonesia melalui KEMENDIKBUD telah berinovasi dalam mengembangkan pendidikan pada bidang
kurikulum dengan mengembangkan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013, pengembangan kurikulum dilakukan karena kurikulum merupakan komponen terpenting dalam pendidikan, bahkan
ruh dari pendidikan adalah kurikulum itu sendiri..[11]
Satuan pendidikan akan memiliki arah dan tujuan yang jelas jika kurikulum
didesain atau direncanakan dengan baik dan terstruktur, dilaksanakan dengan
intensif, dan dievaluasi dengan baik dan sistematis.
Pendekatan
saintifik pada pembelajaran PAI & Budi Pekerti diharapkan mampu untuk mengembangkan
prestasi dalam bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik dan juga untuk
meningkatkan religiusitas siswa sehingga siswa menjadi individu yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia sebagai capain dalam pendidikan.[12] Pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan saintifik juga diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik, saling interaktif, pembelajaran berpola jejaring,
pembelajaran berpola aktif dan berkelompok, berbasis multimedia, mengembangkan
potensi khusus, pola pembelajaran bersikap kritis.[13]
Kurikulum 2013 dengan
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik pernah diterapkan di sekolah
seluruh Indonesia, akan tetapi menimbulkan problema yang sangat rumit, karena
belum siap dari berbagai aspek mulai dari kesiapan buku, sistem penilaian,
penataran guru, pendamping guru, dan pelatihan kepala sekolah. Tindak lanjut
yang dilakukan adalah mencabut kembali keputusan menteri pendidikan bahwa sekolah yang baru menerapkan kurikulum 2013
selama satu semester kembali ke kurikulum KTSP atau kurikulum 2006 dan
kurikulum 2013 sementara dilaksanakan pada sekolah yang ditunjuk pertama yaitu
pada sekolah yang ditunjuk oleh pemerintah secara langsung pada tahun 2013.[14] Sekolah inilah yang akan dijadikan
sebagai contoh sekolah-sekolah lain di kota Semarang.
Penelitian ini akan lebih fokus pada pengalaman belajar PAI & Budi
Pekerti dengan menggunakan pendekatan sainifik, religiusitas dan prestasi siswa di SMP N 5 Semarang”. Peneliti memilih SMP N 5 Semarang sebagai tempat untuk penelitian ini karena
SMP N 5 merupakan sekola menjadi piloting atau sekolah model bagi
sekolah-sekolah dalam implementasi kurikulum 2013,SMP N 5 juga sebagai tempat induk kluster dalam pelatihan kurikulum 2013.
Berdasarkan pertimbangan di atas SMP N 5
Semarang layak sebagai tempat dalam penelitian ini. Keberhasilan SMP N 5
sebagai sekolah piloting dalam pelaskasanaan kurikulum 2013 merupakan tolak
ukur keberhasilan pendidikan di Kota Semarang.
B. Pertanyaan Penelitian
1. Adakah hubungan positif
antara pengalaman belajar PAI dan Budi Pekerti
kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik dengan
religiusitas siswa kelas VIII di SMP N 5 Semarang?
2. Adakah hubungan positif
antara pengalaman belajar PAI dan Budi Pekerti
kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik dengan
prestasi siswa kelas VIII di SMP N 5 Semarang?
3. Adakah hubungan positif
antara pengalaman belajar PAI dan Budi Pekerti
kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik dengan religiusitas dan
prestasi siswa kelas VIII di SMP N 5
Semarang?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur pendekatan
saintifik pada mata pelajaran PAI & Budi Pekerti kurikulum 2013 terhadap
prestasi dan religiusitas siswa, sehingga dapat memberikan sumbangsih terhadap
kebijakan KEMENDIKBUD dalam menerapkan pendekatan saintifik pada mata
pelajaran PAI & Budi pekerti, dan juga bagi sekolah sebagai salah satu
instrumen untuk mengetahui pendidikan di SMP N 5 sesuai dengan konsep kurikulum 2013. Karena SMP N 5 merupakan
sekolah yang dijadikan contoh atau model
dalam implementasi kurikulum 2013 di kota Semarang.
2.
Manfaat Penelitian.
Penelitian ini diharapkan
memiliki manfaat baik secara teoritis maupun praktis bagi
peneliti, UIN Walisongo, SMP N 5 Semarang, dan masyarakat umum. Manfaat
penelitian ini antara lain sebagai berikut:
a. Aspek Teoritis
1) Memberikan kontribusi
pemikiran terhadap dunia Islam dan
pendidikan tentang pendekatan saintifik , religiusitas, dan prestasi.
2) Memberikan sumbangsih
ilmu pengetahuan tentang korelasi pendekatan saintifik pada pengalaman belajar
PAI & Budi Pekerti kurikulum 2013
dengan religiusitas dan prestasi .
3) Memberikan sumbangsih
ilmu pengetahuan terutama pengamat pendidikan Islam
4) Hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu tentang pendekatan saintifik, pengalaman belajar
PAI & Budi Pekerti kurikulum
2013, religiusitas, dan prestasi siswa baik dari segi afektif, kognitif, dan
psikomotorik. Teori yang sudah ada bisa dijadikan sebagai
referensi bagi peneliti-peneliti lain dalam mengkaji masalah penelitian dan lembaga
pendidikan di masa yang akan datang.
b. Aspek Praktis
1) Manfaat bagi sekolah.
Manfaat penelitian ini
bagi sekolah adalah sebagai masukan yang bermanfaat bagi SMP N 5 Semarang dalam meningkatkan pembelajaran kurikulum
2013. Hasil dari penelitian ini dapat
digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas sekolah. Karena SMP N 5
Semarang merupakan sekolah model di kota Semarang sebagai sekolah piloting
dalam implementasi kurikulum 2013.
2)
Manfaat bagi
Universitas
Manfaat karya tulis ini bagi adalah sebagai
penambah khasanah dalam penelitian yang dapat digunakan dan dikembangkan oleh
semua pihak terutama bagi Program Studi Pendidikan Agama Islam pasca sarjana
UIN Walisongo Semarang dan menambah perbendaharaan kepustakaan.
3)
Manfaat bagi penulis.
Manfaat karya tulis ini bagi penulis adalah
sebagai penambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis khususnya dalam bidang
kurikulum dan bidang lainnya. Selain itu juga sebagai syarat tugas
akhir dalam meyelesaikan pendidikan guna memperoleh gelar magister studi Islam.
[1] Udin Syaefudin Sa’ud, & Abin
Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif, (Bandung:
PT Rosdakarya, 2009), 6
[3] Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 5tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah
[6] Iredho Fani Reza, Jurnal Hubungan antara religiusitas dengan moralitas Pada remaja
di Madrasah Aliyah (MA), (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), 2
[7] Syaifuddin Zuhri, Perubahan Paradigma dan
Mindset Kurikulum PAIS 2013, (Makalah Workshop implementasi Kurikulum 2013
Bagi Guru Pendidikan Agama Islam, Semarang: Direktorat Pendidikan Agama Islam
Kemenetrian Agama RI & Fakultas Agama Islam UNWAHAS Semarang, 13-15
Desember 2013), 7
[9] Andi Prastowo, Pembelajaran
Konstruktivistik-Scientific untuk Pendidikan Agama di Sekolah/Madrasah Teori,
Aplikasi, dan Riset Terkait, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2015),
135-137
Tidak ada komentar:
Posting Komentar